Apakah Benar Kalori Makanan Ringan Itu Sedikit dan Aman untuk Tubuh?
Apakah benar makanan ringan itu bisa dijadikan alternatif kita untuk menurunkan berat badan? Apakah kalian tahu bahwa sebenarnya kalori yang diberikan makanan ringan ini besar bagi tubuh? Adakah dampak kesehatan bagi tubuh karena seringnya mengonsumsi makanan ringan?
Saat ini banyak orang yang menjadikan makanan ringan untuk dijadikan alternatif bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan seperti di temukan di remaja putri di Indonesia [1]. Anggapannya, dari makanan yang cenderung dengan bentuk yang kecil dan ringan ini aman untuk dikonsumsi sebagai pengganti makan utama.
Makanan ringan (snack) adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu utama (makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap makanan ringan adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit suplai energi ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya.
Makanan ringan atau yang biasa kita sebut snack ini adalah istilah bagi makanan yang bukan menu utama (makan pagi,siang dan malam), makanan ini dianggap ringan karena tujuannya menghilangkan rasa lapar seseorang dalam jangka waktu yang pendek atau sesuatu yang dikonsumsi untuk dinikmati rasanya [2] Faktanya, makanan ringan bisa mensuplai kalori yang bisa dikatakan tinggi . Makanan ringan atau jajanan yang beredar disekitar kita ini kalorinya kurang lebih setara dengan kalori makan utama. Sesuai dengan survey yang dilakukan dari salah satu penelitian, didapati makanan ringan ini bisa memberikan kalori sekitar 612 kkal [3]. Kalori sekitar 612 kkal sama saja dengan masuknya kalori dengan kita mengonsumsi makan utama yang biasanya terdiri dari nasi dan lauk pauknya, bisa setara dengan 2–3 piring porsi makan utama. Nasi yang biasanya kita konsumsi dengan 1 porsi bisa mensuplai 175 kkallalu lauk pauk seperti ayam, ikan dan telur dengan tambahan tempe dan tahu atau sayuran yang kita konsumsi bisa mensuplai sekitar 200–300 kkal dimana disini jika dilakukan penjumlahan antara nasi dengan lauk pauknya itu sekitar 375–475 kkal [4]. Bisa dilihat dengan mengonsumsi 1 kali snack bisa memberikan kalori yang bahkan lebih tinggi dibandingkan sekali mengonsumi makan utama.
Adakah dampak negatif jika kita sering mengonsumsi makanan ringan ini? Ya, ada tentunya. Sudah ada ditemukan oleh hasil penelitian Fujawara (2018) bahwa mengonsumsi makanan ringan ini bisa berdampak negatif pada kesehatan. Ukuran yang kecil dengan kuantitas yang banyak mampu memberikan risiko penyakit seperti penjakit jantung, diabetes dan hipertensi[5]. Bahkan, bagi wanita bisa berdampak pada siklus mentruasi yang terganggu [6]. Risiko ini bisa terjadi karena makanan ringan yang memang cenderung tinggi kalori namun tanpa adanya zat gizi yang baik bagi tubuh, makanan ringan ini cenderung hanya memberikan asupan tinggi gula, lemak dan garam. Dari kandungan yang ada pada makanan ringan inilah jika kita konsumsi secara regular dan sering disetiap harinya akan terjadi penumpukan lemak, gula ataupun kandungan natrium yang ada pada makanan ringan dengan tambahan bumbu itu, penumpukan inilah yang akan berakibat meningkatkan risiko penyakit pada tubuh. So, apakah kita tetap merasa aman dengan mengonsumsi makanan ringan ini? sebaiknya kita atur kembali untuk memiliki pola makan teratur dan memilih jenis makanan yang lebih bergizi.
Daftar Pustaka :
- Blum L.S., dkk. 2019. In‐Depth Assessment Of Snacking Behaviour In Unmarried Adolescent Girls 16–19 Years Of Age Living In Urban Centres Of Java,Indonesia. Original Article. Maternal And Child Nutrition.
- Kustiawan R. dan Kuncoro I.A. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Makanan Ringan Secara Online. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa, 1(2),351–361.
- Jodhun B.M., Perm D., dan Jeewon R. 2016. A Systematic Review of Factors Affecting Energy Intake of Adolescent Girls. Department of Health Sciences. Faculty of Science. University of Mauritiu. African Health Sciences Vol 16 Issue 4.
- DKBM Indonesia. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/pendidikan/DKBM-Indonesia.pdf. Diakses pada 15 Febuari 2021.
- Fujiwara T. 2018. Dietary Habits Affecting Reproductive Functions in Young Women. Department of Social Work and Life Design, Kyoto Notre Dame University, Japan.
- Todd A.S. dkk. 2015. Overweight and Obese Adolescent Girls: The Importance of Promoting Sensible Eating and Activity Behaviors from the Start of the Adolescent Period. Int. J. Environ. Res. Public Health.